Menerima Pasangan dengan Sempurna

May peace be upon you, guys!
Assalaamu'alaykum, mbasist/masbro..

Long time no post rite? Well, now I'm back! Hehe..

Bismillah..

Sudah bisa dipastikan yaa tulisan apa yg bakal aku tuangkan di sini kalo dilihat dari judul di atas.

Yaps, kehidupan setelah ijab terucap. Banyaknya permintaan dan pertanyaan unique dari teman2 yg mendorongku untuk menulis lagi selain karena ridha paksutan💙.

Kita perlu sepakat kalo menikah itu bukan mencari pasangan yg sempurna, melainkan menerima pasangan kita dengan sempurna.  



Nah..posting kali ini aku gak akan ngajarin kalian bagaimana caranya menerima pasangan dgn sempurna karena tentunya diri ini masih fakir ilmu, bahkan jauh dari kata baik. Kemarin sempat aku tulis Nada Bercerita di nadazhar.id ttg.bagaimana kami dipertemukan, insyaa Allah dalam kesempatan yg indah ini aku akan sharing persiapan acara pernikahan/walimatul 'ursy. 



Semakin mendekati hari besar itu, makin banyak kendala muncul. Setidaknya itulah hal yg dialami kebanyakan calon pasutri. Betapa tidak, kita yg tinggal dengan keluarga sendiri saja masih sering menghadapi konflik, bagaimana dgn seseorang "asing" akan bergabung menjadi satu tim bagi kita. Namun, sedari awal dalam lantunan penantian pintaku pada Sang Pemilik Hati ialah jadikan tiap kendala yang kami hadapi sebagai pendewasaan diri menjadi pribadi yg lebih bijak, sabar dan penuh syukur.



Alhamdulillah tsumma alhamdulillah..berbagai kendala yg kami hadapi selalu Allah tolong. As always His promises never dissappoint us.

Sepekan setelah Khitbah (kalau di Indonesia dikenal sebagai meminang/tunangan), kami langsung rencanakan persiapan2 teknis. Jujur aja, aku bingung harus mulai dari mana tapi untungnya kita hidup di zaman serba mudah sung saat itu aku nonton yutub. Entah channel siapa intinya cari tau apa aja yg perlu disiapkan. Berikut kurlebnya:

1. Niat karena Allah 🔁
Teringat teman satu organisasi selalu mengingatkan kami mengenai niat. Ya, hal terdasar yg perlu diperbaharui kita semua. Tidak cuma dlm pernikahan tapi semua ibadah maupun aktitas harus berlandaskan niat karena mencari ridho Allah 'azza wajalla.

2. Tempat dan Waktu
Nah..kalo kebanyakan pasangan menentukan waktu pernikahan berdasarkan hitungan terlebih dahulu, kami justru mencari lokasi yg tepat. Maksudnya, mudah diakses banyak orang alias bukan daerah yg terlalu padat, banyak transportasi umum yg menjangkau, nyaman, dan memiliki standar keamanan yg baik. Nyaman termasuk bersih, dan sejuk.
Dikarenakan aku sudah lama tinggal di Bogor, tempat terbaik yg kami sepakati waktu itu di IPB International Convention Center. Alhamdulillah gedung ini sudah beralaskan karpet sehingga memberikan kesan bersih, rapi, dan nyaman bagi para tamu undangan terutama yg membawa balitanya. Tidak jarang ditemukan tempat pernikahan yg beralaskan lantai banyak berserakan piring kotor, makanan terjatuh sehingga ada kesan kumuh.
Selain krn alasan yg udah dijelasin di atas, pemilihan gedung IPB ini dikarenakan untuk membantu kampus tsb. Ditambah ayah bundo alumni, dan ketiga adikku semuanya kuliah di IPB.

3. Mas Kawin/ Mahar
Maharnya wanita itu yg mudah. Nah mudah yaa bukan murah. Hal ini jg tergantung kesepakatan dan keridoan masing2. Aku ndak bisa kasih banyak masukan.

4. Kesepakatan Biaya Pernikahan
Sebenarnya, saat akan mengadakan pernikahan yg perlu diperhatikan ialah adanya komunikasi yg jelas dan kesepakatan antar kedua pihak. Termasuk biaya pernikahan ini siapa yg akan menanggung. Karena hal ini merupakan perkara yg sangat sensitif.  Apakah antara pihak wanita dan pria dibagi 50:50, 60:40, 70:30, atau ditanggung semuanya oleh salah satu pihak.
Walimatul 'Ursy yg kami rancang memang 50:50. Meskipun pada akhirnya ada pengeluaran tak terduga tapi alhamdulillah rezeki Allah amatlah luas. Jangan lupa untuk membuat perkiraan budget yg akan dikeluarkan.

5. Dokumen2 Nikah


6. Daftar KUA
7. Jumlah undangan
8. Kepanitiaan/WO
9. MC
10.Catering
11. Dekorasi
12. Photography & Cinematography (Dokumentasi)
13. Gaun
14. Seserahan Wanita























Komentar

Postingan Populer