Dia yang Menguatkan itu Bernama Ukhuwah

Desember 18, 2016

Dia yang Menguatkan itu Bernama Ukhuwah

“Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah. Saya bersaksi bahwa tiada Illah selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah...", begitulah awalan sumpah yang aku ikrarkan. Berdegub kencang jantung ini, berdiri lemah badan ini ketika menerima amanah. Satu yang pasti,
kuatkan pundak ini yaa Rabb.

Musyawarah UKM IHT

Sejak awal selalu kutanyakan,"WHY ME, O ALLAH? WHY??" Diamanahkan sebagai anggota Badan Pengurus Harian UKM Islam Hudzaifah Trisakti saja rasanya masih jauh dari kata baik, apalagi... Duh, itu kalo ada Award Orang Termengeluh, aku bisa dinominasikan. ☹ Iya, ngeluh, ngeluh, ngeluh terus. Astaghfirullahal'azhim.. ☹

Musyawarah UKM IHT

Aku berpikir bukannya ada Ersa, sahabatku, yang track record nya lebih baik, mantan Kaput (Ketua Keputrian SKI Al-Hajj)? Ada Dini juga, yang bidang akademis nya masyaa Allah sekali? Ada teteh Baiq yang jasmaninya luar biasa kuat, atlet futsal? Aya deui, Nida, sahabatku sejak kami maba, yang sangat memerhatikan Islam? Taruih, ado uni Tikal yang pemahaman Al-Qurannya luar biasa mendalam. Atau Iyo & Maryam, teman baru kenal waktu PIQSI (program belajar Al-Quran) yang paling semangat kalo ada PIQSI di kampus B. Dan masih banyak teman-teman yang berpotensi, bukan??

Sampai pada akhirnya, aku mendapat jawaban dari Allah melalui orang-orang di sekitarku. Amanah tidak akan salah memilih pundak. Ya, saat itu juga bersamaan dengan memberi kata sambutan (setelah Ketua Umum), mulai nasihatin diri sendiri supaya terus meluruskan niat karena mencari ridho Allah subhanahu wa ta'ala. Juga, minta bantuan kepada kakak-kakak maupun teman-teman yang hadir untuk selalu mengingatkan. Kenapa? Karena aku harus terus memperbaiki diri.

Awal periode masih canggung sekali karena memang belum mengenal baik seluruhnya. Lambat laun, mulai akrab dan terlihat semangatnya. Sungguh API!!! API itu sebutan kita kalo liat sesuatu yang lebih dari keren. Kemudian, kami menamai Kabinet Fii Sabilillah. Kalo ndak salah terinspirasi film dakwah Ketika Mas Gagah Pergi. *CMIIW. Di pertengahan makin api, walaupun sempat pasang surut. Mungkin faktor kuliah yang makin padat juga. Tapi, alhamdulillaah bisa dilalui yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. ☺ Menjelang akhir kepengurusan, mulai terlihat watak asli tiap anggota dan.............. you know what?? Mereka punya selera humor, dan tolong menolong yang tinggi.

Sebenarnya, banyak sekali pelajaran berharga yang kudapat di sini. Teman-teman BPH sudah kuanggap seperti rumah kedua. Rasanya, tidak cukup jika dituliskan melalui untaian kata. Beberapa foto akan kutampilkan di sini. Satu hal yang pasti tentang mereka,